Penangkal Petir Batam


Penangkal Petir Batam
kami adalah penyedia Jasa Pemasangan Instalasi Penangkal Petir di Batam.
Jasa ini meliputi Pemasangan dan Perbaikan Instalasi Grounding dan Penangkal Petir pada Bangunan Rumah, Ruko, Perkantoran, Apartemen, Pergudangan, Pabrik, Kawasan Industri, Galangan kapal, maupun pada Tower Telekomunikasi dengan harga yang murah dan Bergaransi di Kota Batam Kepulauan Riau indonesia .

dengan memiliki standar kualitas kerja yang tinggi sehingga kami mampu memberikan yang terbaik dan sesuai dengan keinginan Anda.

untuk info dan pemesanan silahkan hubungi no kontak Jasa Penangkal Petir Batam di bawah ini.

Office : Jalan Raja Husen Ruko Mega Legenda 2 Blok A1 No 05, Batam Centre, Kota Batam, Kepulauan Riau Indonesia, 29431

Hotline : +62 821-7284-9644








Komponen Penangkal Petir
Komponen atau bagian dari penangkal petir ini pada umumnya berasal dari komponen yang konvensional.
sistem penangkal petir yang mengacu pada prinsip memberikan kemudahan petir untuk sampai dengan cepat menuju Bumi / Gronding Pentanahan,

Berikut ini adalah bagian Utama Penangkal Petir : 

1. Head / Air Terminal
Komponen Penangkal Petir Ini terdapat pada bagian paling atas dengan fungsi sebagai sasaran sambaran dari petir.
Head / Air Terminal cara krja nya dibedakan menjadi 2 yaitu :

A. Penangkal Petir Konvensional
Adalah perangkat sederhana yang hanya menunggu datangnya petir untuk menyambar ujung pangkal, prinsip kerjanya mengkap petir secara pasif, berbentuk seperti tiang dan disambungkan dengan kabel konduktor.

B. Penangkal Petir Elektrostatis
Adalah penangkal petir yang menggunakan sistem ESE ( Early Streamer Emision ) yang lebih aktif dalam menangkap petir.
perangkat ini memiliki satu elemen tambahan, yaitu head terminal yang berisi muatan listrik statis pada bagian ujung finial ( SplitZen ). 

2. Konduktor / Kabel Penyalur Petir
Bagian kedua dari penangkal petir adalah kabel konduktor / Kabel Penyalur Petir dari head terminal ke Gronding bumi / pentanahan, kami merekomendasikan untuk jenis kabel penyalur Petir ini antara lain sebagai berikut : 

A. Kabel HVSC ( High Voltage Single Core ) 
Karena hanya kabel HVSC yang mampu menahan Tegangan Tembus atau Induksi ( Inception Voltage ) Arus petir, Misalnya Kabel Coaxial dan Kabel N2XSY,

B. Kabel NYY
Jenis kabel ini memiliki inti tembaga berisolasi PVC, Kabel jenis NYY di pasang untuk jenis instalasi permanen / tetap yang di tanam di dalam tanah / UnderGrond atau kondisi di lingkungan terbuka dengan tambahan perlindungan seperti Duct, pipa PVC atau pipa Besi.

3. Grounding / Pembumian
Komponen ini terletak pada bagian paling bawah, untuk pembuatan grounding ini tidak dianjurkan berada dekat dengan bangunan

Sistem Penangkal Petir 

1. Penangkal Petir Konvensional / Faraday / Franklin
Kedua ilmuan diatas Faraday dan Franklin mengetengahkan system yang hampir sama, yakni system penyalur arus listrik dengan menghubungkan antara bagian atas bangunan dan grounding. Sedangkan system perlindungan yang dihasilkan ujung penerima / splitzer adalah sama pada rentang 30° ~ 45͒°. Perbedaannya adalah system yang dikembangkan oleh Faraday bahwa kabel penghantar terletak pada sisi luar bangunan dengan pertimbangan bahwa kabel penghantar juga berfungsi sebagai penerima sambaran, dan bentuknya berupa sangkar elektris atau biasa disebut sangkar Faraday.

2. Penangkal Petir Radio Aktif
Penelitian terus berkembang dan dihasilkan kesimpulan bahwa petir terjadi karena ada muatan listrik di awan dihasilkan oleh proses ionisasi, maka penggagalan proses ionisasi di lakukan dengan cara memakai zat beradiasi, misal Radiun 226 dan Ameresium 241, karena 2 bahan ini mampu menghamburkan ion radiasinya yang bisa menetralkan muatan listrik awan. Sedang manfaat lain adalah hamburan ion radiasi akan menambah muatan pada ujung finial / splitzer dan bila mana awan yang bermuatan besar tidak mampu di netralkan oleh zat radiasi kemudian menyambar, maka akan condong mengenai unit radiasi ini. Keberadaan penangkal petir jenis ini sudah dilarang pemakaiannya, berdasarkan kesepakatan internasional dengan pertimbangan mengurangi pemakaian zat beradiasi dimasyarakat yang disinyalir mempunyai efek negatif pada lingkungan hidup dan kesehatan.

3. Penangkal Petir Elektrostatic
Prinsip kerja penangkal petir Elektrostatik mengadopsi sebagian system penangkal petir radioaktif, yakni menambah muatan pada ujung finial / splitzer agar petir selalu memilih ujung ini untuk disambar. Perbedaan dari sistem radioaktif dan elektrostatik ada pada energi yang dipakai. Untuk penangkal petir radioaktif muatan listrik dihasilkan dari proses hamburan zat beradiasi sedangkan pada penangkal petir elektrostatik energi listrik dihasilkan dari listrik awan yang menginduksi permukaan bumi.

4. Penangkal Petir Internal
Selain penangkal petir eksternal, sistem proteksi yang lengkap juga perlu memperhatikan keberadaan. Proteksi petir internal terutama untuk sarana elektronik, komputer, data telekomunikasi, jaringan listrik dan lain-lain. Untuk proteksi jaringan listrik perlu diadakan pemasangan arrester, pemasangan arrester juga harus sesuai dengan kapasitas proteksi yang dibutuhkan.
Proteksi arrester sendiri berfungsi antara lain :
Melindungi sistem tenaga listrik dan jaringan
Melindungi alat elektronika dan informasi seperti : komputer, radio / tv, telepon dan PABX

Cara Pemasangan Penangkal Petir
Cara pasang penangkal petir haruslah mengikuti prosedur dan standart yang ada, mulai dari besaran kawat penghantar, nilai resistansi grounding dan ketinggian ujung penerima petir. Terdapat beberapa bagian yang harus diselesaikan terlebih dahulu dalam pemasangan penangkal petir.

Pembuatan Grounding
Grounding sebagai titik akhir pelepasan arus petir harus memiliki kriteria tertentu agar bisa berfungsi dengan baik melepaskan arus petir tersebut sehingga penangkal petir yang dipasang juga dapat bekerja optimal. Salah satunya dilihat dari tekstur tanah dan bahan yang di gunakan untuk membuat grounding tersebut.
Dilihat dari tekstur tanah Grounding yang baik yaitu :
Tanah yang memiliki kandungan garam tinggi, air yang tinggi, keasaman yang tinggi,
Dilihat dari bahan yang di gunakan grounding yang baik yaitu grounding yang terbuat dari bahan conductor misalnya tembaga, stainless atau galvanise.

Standart pengukuran grounding yaitu dengan menggunakan alat ukur resistansi tanah, nilai tahanan yang di izinkan yaitu maksmal 5 Ohm.
Untuk kedalaman grounding sendiri untuk setiap wilayah berbeda, ada wilayah yang dengan kedalaman 6 meter sudah baik (sudah memiliki nilai resistansi di bawah 5 Ohm), tetapi ada wilayah tertentu yang sudah dilakukan pengeboran 20 meter bahkan lebih tetapi belum memiliki nilai resistansi yang baik (masih diatas 5 Ohm). Faktor tekstur tanah di ataslah yang sangat berpengaruh terhadap hasil pengeboran tersebut.

Pemasangan Kabel Penangkal Petir
Terdapat beberapa kiat untuk pemilihan jalur kabel, rute terdekat kiat utamanya ”Semakin pendek panjang bentang penghantar maka tahanan bahan akan semakin kecil”.
Belokan kabel haruslah dihindari bila membentuk sudut runcing (kurang dari 90⁰) dan bila ada belokan harus membentuk sudut radian (lingkar) agar tidak terjadi side flashing yang bisa menimbulkan aliran liar petir di struktur bangunan.
Standart teknis kabel yang di gunakan adalah minimal 50 mm (SNI) penggunaan kabel lebih dari 50 mm sangat kami sarankan walau agak mahal, bentuk kabel penghantar bisa berbagai macam kawat terpilin atau batang konduktor juga bisa sebagai pilihan.

Pemasangan Ujung Finial Penangkal Petir
Terdapat beberapa teknis penyambungan yang kadang kala sedikit berbeda karena ada perbedaan di pabrikan pembuatnya, tetapi pada pokoknya kabel penghantar haruslah terhubung dengan kuat dan elektris dengan ujung finial.